Selasa, 02 Februari 2016


Pindah Agama, Asmirandah: Puji Tuhan, Roh Kudus Menuntun Saya



Memutuskan pindah Agama, Asmirandah merasa dituntun oleh Roh kudus dan Tuhan Yesus. Belakangan FB dihiasi dengan video pendek kesaksian Asmirandah yang mengaku tak menyesal telah memutuskan pindah agama. Melalui video pendek tersebut, istri Jonas Rivano ini mengungkapkan bahwa keputusannya untuk pindah agama bukan karena dipaksa oleh siapapun juga. Asmirandah juga memutuskan dia pindah agama juga bukan karena permintaan sang suami, Jonas Rivanno.

Keputrusan Asmirandah untuk pindah keyakinan memang menghebohkan banyak pihak beberapa tahun yang lalu. Meski tak pernah mengkonfirmasi secara langsung, namun beredar video dan foto yang menunjukkan kini Asmirandah telah mengikuti keyakinan suami sebagai Kristiani. Hujatan dan cacian pun sempat dialami oleh wanita yang kerap memerankan sosok berhijab ini.





Namun dalam video pendek yang belakangan ini beredar, Asmirandah mengatakan dia tak kecewa atau tak menyesal karena telah pindah agama. Asmirandah merasa dituntun Roh Kudus dan Tuhan Yesus sehingga tak menyesali keputusannya ini. Andah pun mengatakan sekali lagi bahwa keputusannya pindah agama ini adalah keinginannya sendiri.

“Kalau saya jadi pengikut Kristus karena orang lain, atau mungkin karena suami saya, atau karena siapapun, ujung-ujungnya saya pasti kecewa. Tapi puji Tuhan, Roh Kudus menuntun saya, dan saya tidak kecewa,” kata Asmirandah di video pendek tersebut. Andah pun meyakinkan bahwa keputusannya pindah agama karena Tuhan Yesus menghendakinya seperti itu.

“Setiap kesaksian, saya memang selalu bilang bahwa saya pengikut Kristus karena pilihan. Memang bukan sejak lahir, tapi puji Tuhan bukan saya yang memilih, melainkan Tuhan Yesus sendiri yang memilih saya,” ungkap Asmirandah lagi di video yang berdurasi sekitar 13 menit itu.



Sumber:http://bersatulahdalamgerejakatolik.blogspot.co.id/2016/02/pindah-agama-asmirandah-puji-tuhan-roh.html
 

Kamis, 07 Januari 2016


Melawan kuasa gelap (santet, hipnotis, kerasukan jin/setan) secara Katolik 
 
 
Mungkin banyak dari umat katolik awam akan bingung jika menghadapi permasalahan dengan kuasa kegelapan entah itu berupa kerasukan jin/setan, kena santet dari saingan di kantor / usaha, atau bahkan hipnotis. Dari sini saya berusaha untuk sharing kepada saudara-saudaraku yang sedang mengalami hal yang serupa, kita sebagai pengikut Yesus Kristus kadang bingung saat berhadapan secara nyata bahwa kuasa kegelapan itu ada, dan kita baru percaya setelah mengalami hal itu sendiri.
Sedang untuk minta tolong ke romo atau frater kita kadang tidak bisa langsung saat itu juga, mungkin bisa jadi saat minta tolong ke gereja romo sedang ada misa lingkungan atau keluar kota. Dan di gereja katolik sendiri untuk proses exorcism itu sendiri tidak bisa sembarang romo untuk bisa memberikan pelayanan exorcism tersebut. Kadang disaat kita panik saat salah satu anggota keluarga kita terkena hal ini mungkin kita tanya ke tetangga, bisa jadi tetangga beragama lain dan selanjutnya bisa menolong dengan membawa ke paranormal agama yang berseberangan dengan kita.
Bukannya saya meremehkan agama lain bisa tuntas menolong, karena dari pengalaman saya justru hal itu dapat memperparah kondisi kita di masa yang akan datang.

 
Oke, kali ini saya mau menceritakan pengalaman saya kenapa berobat ke paranormal beragama lain justru memperparah untuk jangka panjang.
Bermula di waktu masih sekolah dan saat itu saya berumur 17 tahun, dan kasus yang menimpa saya saat itu hanya gara-gara antara teman kantor ayah saya "meminjamkan" pembantunya karena keluarga saya sedang cari pembantu rumah tangga, dan kebetulan teman kantor ayah saya pembantu rumah tangganya ingin pulang dan tidak kerja lagi sebagai pembantu di rumahnya.
Akhirnya pembantu tersebut kita ambil dan bekerja di rumah, namun beberapa bulan kemudian ada kejadian aneh tiba-tiba anjing saya mati mendadak dan bahkan saya sendiri kemudian demam tinggi. Kemudian saat itu saya diantar ke dokter untuk periksa, dan akhirnya dokter menyarankan saya dirawat inap di rumah sakit karena wajah saya sudah pucat.
Kejadian anehnya di diri saya justru saat berada di rumah sakit ini, saat itu pada hari jumat malam sebelum tidur saya masih ingat tangan saya di infus di sebelah kiri dan akhirnya tidur kira-kira jam 9 malam, entah jam berapa kemudian menurut ibu saya yang sedang menemani di tempat tidur sebelah terdengar gelas pecah namun saat bangun tidak ada gelas yang pecah, tapi justru melihat saya meronta-ronta marah dan kesurupan, saat itu saya hanya ingat sekilas saya seperti penonton di dalam diri saya sendiri karena saya tidak tahu kenapa saya marah dan saya tidak bisa berkehendak meredam amarah saya atau mengontrol diri saya sendiri. Saya juga masih ingat saat itu para suster jaga mulai berdatangan dan saya mulai marah gak karuan dan mencabut infus saya sendiri dan darah dimana-mana namun tetap saya seperti penonton dan saya seperti kehilangan kesadaran dan tidak mampu menguasai diri saya sendiri.
Menurut cerita ibu saya, saya kesurupan hampir satu jam yang pada akhirnya saya kehabisan tenaga sampai lemas.
Dan di saat terbangun saya seperti orang amnesia, nama saya sendiri tidak tahu, dan kenapa saya ada tidur di rumah sakit, dan saat itu infus saya sudah berada di sebelah kanan tangan saya bahkan saya sendiri sempat tidak mengenal siapa orang tua saya.
Setelah beberapa hari saya akhirnya dibawa pulang oleh orang tua saya, dan sejak saat itu pelan-pelan kesadaran saya mulai kembali dan mulai ingat awal saya pergi ke rumah sakit.

Setelah sampai di rumah besoknya saya dibawa ke malang, ke rumah seseorang yang di dalam rumahnya terdapat belati dan berbagai golok dari nusantara. Awalnya saat dibawa ke tempat itu saya tidak diberitahu oleh orang tua saya, dan disaat mau di sembuhkan saya kira orang tersebut mau memijat saya, namun saya menjadi sadar disaat orang tersebut menempelkan mulutnya pada pinggang belakang saya dan mulutnya menghisap sesuatu. Saat itu saya mulai bertanya-tanya kira-kira orang itu ngapain, setelah saya menoleh ke belakang ternyata orang itu menghisap paku dari dalam tubuh saya dan saya jadi bingung. Setelah selesai saya baru diceritakan bahwa penyakit saya bukan penyakit biasa, dan merupakan penyakit buatan. Paku yang dikeluarkan adalah paku beton besar yang dililit benang tali pocong, dan seminggu kemudian saya disuruh kembali untuk mengeluarkan paku-paku yang lain. Jadi total di dalam tubuh saya terdapat 1 biji paku beton dan 13 biji paku kecil berkarat.

Sejak saat itu saya masih belum percaya kalo ternyata saya disantet, tapi setelah diberi petunjuk orang itu kalo ingin menemukan siapa orang yang berbuat hal tersebut disuruhnya paku itu dimasukkan ke dalam botol minuman keras, supaya nanti kelihatan siapa orang yang mabuk di kantor ayah saya. Dan setelah beberapa hari ketemulah orang yang mabuk di kantor, dan orang tersebut adalah teman ayah yang tadinya mereferensikan pembantu rumah tangganya itu.
Setelah di tanya ke paranormal kenapa alasan orang itu berbuat hal demikian, paranormal itu menyebut kalo istrinya orang kantor itu tidak ingin aib keluarganya di ceritakan ke keluarga kita.
Alasan yang terlalu klise menurut saya pada saat itu.


Tetapi semenjak saya di sembuhkan ternyata serangan tambah bertubi-tubi, beberapa hari kemudian yang kena santet adalah ibu saya, kakak sepupu saya, dan pembantu itu juga.
Dan semua diobati juga oleh paranormal yang sama juga, ibu saya keluar biji salak yang di dalamnya ada kutu kelapa atau orang jawa menyebutnya kwang-wong, kemudian kakak sepupu saya keluar silet, dan pembantu juga keluar paku 13 biji. Dari situlah saya baru percaya kalo ternyata benar teman kantor ayah itu biang keroknya. Dan lebih herannya lagi padahal teman ayah di kantor itu adalah seorang pendeta kristen, namun istrinya ini yang kelihatannya berasal dari non-kristen dan memang menurut paranormal itu istrinyalah yang dalang otak kejahatan ini.

Kemudian sejak saya diobati untuk diberi pagar perlindungan oleh paranormal itu, saya diminta oleh paranormal itu untuk ikut belajar bela diri tenaga dalam miliknya. Awalnya saya tertarik namun setelah melihat bela dirinya, ternyata menggunakan golok. Di situlah saya jadi mundur, tidak mau ikut bela diri yang ditawarkan paranormal tersebut. Setelah saya diberi pagar perlindungan itulah saya merasa ada sesuatu yang menempel di dalam diri saya, dan selalu membisikan suara-suara yang jahat, awalnya sih tidak saya tanggapi tetapi lama-kelamaan kok suara itu semakin membuat kepribadian saya jadi plin-plan dan penuh keragu-raguan.

Selama sepuluh tahun lebih suara itu selalu membisikkan hal-hal yang menyakitkan hati saya, contohnya saat sedang nyetir mobil saya dibisiki untuk membelokkan setir supaya menabrak truk yang berlawanan di depan saya, atau pada saat berada di mall-mall saat jalan-jalan bersama teman, di lantai atas, saya dibisiki agar mendekat ke pagar dan meloncat ke bawah.
Semua bisikan itu awalnya tidak mempan sampai suatu saat bisikan yang sangat menyakiti hati saya, yaitu saat berduaan dengan pacar saya, bisikan itu membisikan untuk membunuh pacar saya. Sejak saat itu saya merasa jadi seperti orang gila, dan lama kelamaan bisikan itu menggangu.

Dan sejak peristiwa itu kehidupan keluarga saya seperti diikat oleh kuasa kegelapan, di setiap kehidupan selalu berhadapan dengan kuasa gelap. Terbukti setelah beberapa tahun kemudian disaat orang tua membuka warung di bali, saat itu warung orang tua saya di serang oleh warung di seberang jalan karena tiap hari pemilik warung itu berjalan-jalan di depan warung ortu saya dan malamnya ibu saya mimpi yang aneh-aneh dan pagi harinya tiba-tiba banyak darah ayam di sekitar warung ortu saya. Dan kejadian lain lagi saat mau menjual rumah, rumah yang dijual tidak laku-laku selama hampir setahun tidak ada pembeli yang berminat. Akhirnya ibu saya juga dapat referensi dari teman kantor lagi seorang paranormal yang bisa membuat rumah cepat laku. Dan saat itu ibu saya tidak pikir panjang langsung mendatangi paranormal itu dan beberapa saat kemudian memang rumah itu laku, dan saat itu juga keluarga saya disuruh mandi air kembang oleh paranormal itu.

Dan juga ada peristiwa lagi yang menurut saya klimaks dari semua ini, saat itu saya sudah kuliah di salah satu universitas di surabaya, ibu saya ditawari ibu RT di lingkungan rumah saya yang baru itu untuk ikut senam tenaga dalam. Pada awalnya saya tidak ikut, tapi kemudian ibu saya memaksa saya untuk ikut karena alasannya buat berjaga-jaga dari santet dan untuk kesehatan. Saat itu saya iyakan saja, semula sih biasa-biasa saja sampai kemudian ketemu salah satu peserta yang mulai mendekat ke orang tua dan mengajak utk belajar tenaga dalam lebih jauh dan menawari cara pijat refleksi.
Memang pada awalnya saya berpikir itu cuma mendalami saja, namun tambah kesini kok orang itu mengajari cara merasakan kehadiran setan dan mengajak uji nyali di tempat-tempat yang sepi dan tak berpenghuni. Saya pikir saat itu mungkin karena imbas tontonan tv dunia lain yang lagi ngetrend saat itu, dan ibu saya seperti ketagihan karena bisa melihat setan.
Dan memang dugaan saya semakin curiga karena orang itu selanjutnya memberi kita bacaan yang gabungan antara huruf jawa dan arab. Dan katanya jika dibaca sebelum tidur dan melatih melihat diri kita yang lain bisa menambah kepekaan, yang saat itu orang itu menganggap bacaan itu adalah untuk melihat 3 saudara kita yang tidak kelihatan, saya lupa kalo gak salah "papat lima pancer" atau istilah lain disebut rogoh sukmo.
Di saat mau melakukan hal itu saya jadi teringat akan Yesus, saat sebelum melakukan itu saya berdoa supaya Tuhan Yesus melindungi keluargaku dari penyesatan.

Beberapa waktu kemudian ada saudara dari ibu di jawa tengah, memberi sebuah keris kepada ibu katanya sebagai pegangan. Awalnya ibu menolak namun setelah dipaksa akhirnya ibu mau menerimanya. Dari sini saya semakin merasa bahwa keluarga saya kok semakin tersesat, dan akhirnya benar pada suatu malam di saat saya sendirian di rumah, di lantai atas rumah saya terdengar barang jatuh. Dan saat itu saya kira ada maling masuk, kemudian saya keluar ke rumah kakak saya yang tinggal beberapa blok dari rumah ortu, dan bilang tentang hal itu. Setelah bersama kakak saya kembali utk melihat dan cek di lantai atas ternyata patung Bunda Maria jatuh dan anehnya jatuhnya itu seperti di sengaja, karena tidak mungkin jatuh sendiri karena patung tersebut besar dan berat dan diletakkan di penampang yang lebar tidak mungkin jatuh sendiri. Saya semakin yakin kalo ini ulah kuasa gelap yang berasal dari keris dan bacaan tadi.

Tetapi sampai saat itu saya masih belum sadar akan keimanan saya, sampai di saat saya memutuskan bekerja di jakarta dan saya tinggal di tempat saudara saya. Sejak ikut saudara saya ini saya kok merasakan perbedaan, justru di tempat saudara ini saya ditunjukkan apa itu kerohanian katolik.
Bermula sejak saya dibawa ke tempat doa di dekat pelabuhan priok, saat itu saya diberi petunjuk oleh pendoa bahwa roh saya melayang-layang dan pikiran sering ling-lung. Dan dari petunjuk itu saya baru pertama kali merasakan kebenaran, dan memang benar di dalam jiwa saya seperti tidak pernah tenang dan selalu merasa khawatir. Sampai suatu saat saya disuruh pengakuan dosa di gereja sebelum melanjutkan utk melepaskan ikatan kuasa gelap yang sedang mengikat saya.

Dan memang pada saat setelah pengusiran kuasa gelap saya seperti plong dan mengembalikan rasa percaya diri saya. Saat itu seperti merupakan hari paling bahagia seumur hidup saya. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena sejak saat itu kantor mulai banyak kerjaan dan selalu menuntut lembur yang sampai bermalam di kantor. Selama beberapa tahun saya tidak menyadari kalo sebenarnya dari pekerjaan yang banyak ini harus diimbangi dengan doa dan pergi ke gereja.
Sampai suatu saat saya dihadapkan pada kondisi kantor yang penuh dengan persaingan dan semua orang kantor saling menjegal dan main politik kantor yang kotor.
Sampai saat itu saya justru terlarut dalam pekerjaan kantor yang tidak mengenal waktu, hampir tiap hari lembur sampai malam bahkan tidak tidur ataupun makan tidak teratur.
Bahkan saya sempat melupakan pergi ke gereja selama 2 bulan, saat itu benar-benar saat yang berat bagi hidup saya. Dan akhirnya pada suatu saat di jam 3 pagi saya tiba-tiba sakit demam tinggi, dan kemudian pagi harinya teman-teman satu kost mengantar saya ke rumah sakit.

Saat sakit itu saya selalu mimpi yang aneh, mimpinya kedua tangan saya diborgol oleh kuntilanak. Dan di dada sebelah kanan ini ada benjolan besar sebesar 15 cm setelah di rontgen. Padahal malam harinya benjolan itu saya tidak pernah merasakan sakit kok tiba-tiba paginya bisa langsung nongol.

Dari sinilah saya berusaha berobat ke alternative karena saya tidak sanggup membayar biaya operasi tumor yang saat itu berkisar antara 45 - 50 juta, belum biaya kamar dan obat.
Sampai beberapa tahun saya merasa tidak ada harapan, sampai di suatu saat saya diajak oleh saudara saya ke cikanyere penyembuhan romo Yohannes Indrakusuma. Di situ saya merasa ingat bahwa pekerjaan saya telah membawa saya melupakan beribadah kepada Tuhan.
Sampai suatu saat saya memutuskan untuk ikut retreat awal yang diadakan di cikanyere, di retreat ini saya menerima Roh Kudus dan saat itu saya merasakan ada sesuatu yang hangat di dalam hati saya dan merasakan hati saya berdebar-debar.

Sampai beberapa hari saya merasa damai dan penyakit tumor di dada ini serasa hilang lenyap, namun entah kenapa seminggu kemudian di malam hari saya seperti di tindih sesuatu yang berat dan berusaha masuk ke dalam diri saya, di dalam otak ini seperti ada 2 kubu yang saling bertarung dan rasanya saat itu sakit sekali soalnya otak saya seperti sedang ditusuk-tusuk dan otot-otot leher ditarik-tarik dan saya jadi ingat ayat ini Markus 12:4 "Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan". Mungkin inilah yang dimaksud sebagai pedang di ayat Lukas 2:35 "dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang" karena mereka berusaha mencuri dengar semua pikiran dan kata hati kita dengan mengirim "utusan" jahat mereka untuk menindas dan mempermalukan kita sekaligus mencobai kita untuk melihat apa yang membuat Tuhan memilih kita. Mungkin mereka mengira itu kok katanya punya Roh Kudus tapi kok masih bisa dikuasai setan, bagi mereka hal itu adalah sesuatu yang salah dan dianggap bukan Tuhan namun bagi iman kita hal itu adalah cara Tuhan menghakimi kita apakah neraca timbang antara hitam dan putih itu bisa seimbang jika diukurkan ke diri kita ? Mungkin bagi orang yang fisiknya sehat hal itu tidak terlalu berat, namun jika hal itu diukur dari seseorang yang menderita penyakit keras maka hal itu sangat terlalu berat. Di iman katolik kita sebagai pengikut Yesus diharapkan bisa menginjak ular seperti Bunda Maria yang neraca timbangannya adalah putih saat ditimbang di neraca. Namun bagi saya yang sedang menderita tumor, disaat pencobaan itu saya berusaha untuk berdoa namun doa dalam hati ini kacau balau, kata hati seperti dibelokkan dan semua doa seolah di selipkan kata hujat kepada Allah Tritunggal Yang Maha Kudus. Disini saya merasa bisikan yang dulu pernah saya dengar, kembali lagi seperti tambah keras bergema di pikiran dan bisikan itu berusaha untuk menghilangkan suara hati saya, dan yang membuat tambah sakit adalah penyakit tumor di dada sebelah kanan ini kembali lagi dan semakin menekan jantung saya yang membuat kaku seluruh pikiran dan tubuh saya, dimana setiap hari saya seperti sedang mengangkat beban berat di tubuh ini. Setelah saya rasakan rasa sakit tumor di dada ini kok rasa nyerinya persis di tempat bekas santet yang berisi paku itu dikeluarkan. Saya mulai merasa kalau ada iblis yang menyerang saya, dan saya berusaha bertahan untuk berdoa sampai pagi hari. Setelah jam 5 pagi saya memutuskan untuk pergi ke gereja mengikuti misa harian. Saat berangkat ke gereja ini seluruh badan saya merasa dingin dan saya kesulitan bernafas, namun setelah sampai di gereja dan menerima hosti seolah-olah semua keringat dingin dan kesesakan itu di netralisir dari hosti yang saya terima.

Dari sini saya masih belum mengerti bagaimana menjaga iman agar terus berjaga-jaga tiap waktu, sampai suatu saat saya ketemu seseorang di retreat yang menyarankan utk ikut persekutuan doa KTM di lingkungan saya. Dari sini saya baru mendapat pengajaran bahwa untuk menjaga iman itu adalah dengan membaca injil harian, sharing iman dan doa tiap saat. Karena iblis dan para kroninya bisa menyerang kita setiap waktu dan saya baru sadar kalo kuasa kegelapan di masa lalu itu tetap mengincar kita, itu sama saja mereka menaruh "kuda trojan" di dalam tubuh kita supaya pada waktu kita bertobat dan menerima Roh Kudus semua "kuda trojan" yang berisi roh-roh jahat itu akan keluar semua yang mengakibatkan penganiayaan terhadap diri kita. Dan hal ini sesuai dengan ayat Matius 13:24-30 tentang Perumpamaan lalang diantara gandum, disini kita adalah pribadi yang terkena kuasa gelap yaitu orang yang tertidur itu dan kita telah ditanam "kuda trojan" dalam tubuh kita oleh musuh kita yaitu semua yang membenci ajaran Yesus.
 
Setelah membaca ayat Matius 12:43 - 45 tentang kembalinya roh jahat yang diusir akan mengajak 7 roh lain yang lebih jahat ke dalam diri kita kalo kita tidak berjaga-jaga dalam doa, dan bentuknya bisa melalui perbuatan orang lain kepada kita. Intinya usahakanlah doa batin tiap waktu seperti doa Yesus dengan ritme nafas kita tiap detik, karena lengah sedetik kuasa gelap itu akan masuk menyerang syaraf otak kita dan akhirnya kita jatuh di dalam perkataan hujat di dalam pikiran. Dan disaat setiap kita melakukan yang baik, bisikan si jahat itu berusaha merusak mood hati kita dengan mengucapkan kata yang jahat dengan menutupi niat baik itu dengan niat jahat, disini kita berjuang terhadap hukum taurat dan dosa seperti di ayat Roma 7:13 - 25. Harap diingat disini pikiran kita mengikuti arus kuasa gelap itu untuk berpikiran dosa sedikit sudah dianggap najis. Jadi yang utama adalah jikalau kuasa gelap itu sudah memasuki alam bawah sadar kita, kita harus lebih banyak meditasi dan awasi segala polah tingkah kuasa gelap itu di dalam akal budi kita.


Dari bacaan injil tiap hari ini kita semakin dibuka kebenaran akan iman katolik kita, bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai kita setiap waktu. Dan kita semakin menyadari betapa hebatnya pengorbanan Tuhan Yesus untuk kita, karena jika dinilai menurut ukuran manusia tidak ada satu manusiapun bisa bersih 100% tidak melakukan dosa disaat tubuh dan jiwa kita di aniaya. Saat ini kita lukiskan mana ada manusia di dunia ini yang ditikam dari luar dan dari dalam bisa 100% tidak berbuat dosa, ditikam dari dalam adalah jiwa kita diperkosa oleh iblis, dan dari luar tubuh kita menderita dan diolok-olok. Menurut ukuran manusia biasa kita diolok-olok saja pikiran kita segera merespon cepat marah dan ingin segera membalas, dan mungkin berkata-kata hujat di dalam hati.
Disini semakin jelas bahwa di dunia ini perjuangan kita sebagai murid Yesus tidak 100% terjamin keselamatan jika diukur menurut usaha kita sendiri, karena itulah Allah mengutus Yesus untuk menebus kita karena keselamatan itu sendiri hanyalah pemberian semata dari Allah, tugas kita hanya satu "Bersyukurlah dan matikanlah semua dosa dalam diri kita ini sampai kita menjadi putih bersih kembali" atau menurut ayat Yesaya 1:18 "Marilah, baiklah kita berperkara-firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba", selama masih berziarah di dunia ini kita masih harus berjuang melawan kuasa gelap entah itu dari manusia atau dari iblis dan usahakanlah agar diri kita tidak hanyut oleh arus dunia ini, karena dunia ini berusaha merubah sifat kita sesuai kelakuan dunia ini, disaat cobaan itu berlangsung usahakanlah melawan amarah karena amarah itu akan menjadi senjata pamungkas iblis dan kroninya untuk membuat kita jadi najis dengan menghujamkan dorongan kepada kehendak kita agar mengeluarkan suara batin untuk menghujat Tritunggal Yang Mahakudus. Jadi usahakanlah untuk hidup kudus sejak dari kecil, bentuklah keluarga yang taat juga ajarkanlah kepada anak-anak kita karena kuasa gelap selalu mengawasi keluarga-keluarga kristiani dan akan menelan jiwa-jiwa yang dapat ditelannya karena motivasi para penjahat rohani itu adalah seperti di ayat Markus 12:7 "Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini akan menjadi milik kita". Mereka mengincar tahta harta duniawi dan ketenaran untuk diri mereka sendiri bukan untuk memuliakan Yesus karena Yesus dianggap sebagai manusia biasa dan bukan Allah.

Dan satu lagi catatan jika anda sedang mengalami hal ini usahakan lebih waspada terhadap tipuan berhala melalui uang dan harta benda, karena disini kita sedang berusaha untuk mengandalkan Tuhan saja dan jika kita punya keinginan untuk membeli barang mewah entah itu mobil, rumah, atau bahkan handphone sekalipun jangan dituruti karena seperti keadaan Ayub di injil semua kuasa kegelapan ini akan menawarkan solusi dari hal duniawi dan akan membujuk kita untuk mengandalkan semua harta benda yang ada di dunia, dan jika kita salah langkah maka itu akan dianggap kita lebih memilih Mamon daripada Allah; ingatlah akan nas ini Lukas 16:13 "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon". Dan juga berhati-hatilah terhadap setiap orang yang baru anda kenal karena dari pengalaman saya saat ini adalah sama seperti saat penghakiman di jaman Musa dimana Tuhan mengirimkan ular kepada umatNya untuk memagut orang-orang yang masih mengejar karir dan keduniawian, karena dari bacaan injil itu memang pada jaman dahulu adalah peristiwa nyata namun setelah mengalami sendiri ternyata semua itu dilakukan oleh Allah untuk mewakili peristiwa rohani di saat ini. Jadi kemungkinan di tiap generasi atau suatu abad tertentu dimana manusianya sudah berbuat berdosa semua disitu Allah datang untuk mengadakan penghakiman dan berhubung manusia tidak mampu melawan iblis jadinya Yesus datang sebagai benteng pertahanan untuk melawan iblis dan peristiwa perjanjian lama tetap dijalankan Allah kepada manusia di tiap zaman namun dengan jaminan keselamatan perjanjian baru, itulah kenapa Yesus menyebut bahwa Ia menggenapi perjanjian lama. Dan hampir di setiap peristiwa di perjanjian lama kejadian yang dialami oleh manusia adalah perseteruan, penindasan, perzinahan dan sihir / tenung. Intinya semua kuasa gelap itu adalah ilmu-ilmu teluh/tenung dan ilmu kebatinan dari zaman sebelum Nuh sampai dengan bangsa Mesir kuno itu tetap ada turun temurun sampai dengan saat ini, yang medianya memakai dewa pagan / dewa api yang mempersembahkan manusia berdosa sebagai korban kedalam api atau saat ini istilah lain dari golongan ini adalah illuminati. Jika di perhatikan semenjak komputer dan internet ditemukan sosialisasi dosa-dosa yang disebut-sebut di kitab perjanjian lama disajikan semua di dalam internet termasuk dosa seksual yang berlebihan atau penyimpangan seksual, dan semua kesadisan pembunuhan baik itu di dalam game atau foto. Dan saat inipun semua akses ke konten-konten tersebut dapat dengan mudah dibuka dan ditonton oleh anak SD, sekalipun hanya dengan membuka google atau youtube saja.

Oke kembali ke topik asal untuk pengobatan fisik disaat kita terkena santet mungkin sebelum mendapat pertolongan dari romo eksorsis anda dapat melakukan perawatan untuk mengurangi penderitaan karena ditawan oleh kuasa gelap itu, dan coba sediakanlah selalu air garam yang sudah didoakan dengan menumpangkan tangan keatas air dan dipakai mandi dan diminum tiap hari, anda dapat memakai doa kuasa atau dapat memakai doa bapa kami ditambah mohon berkat terhadap air garam untuk melarutkan kuasa gelap.

Kita sebagai manusia yang hidup di tanah yang berbatu-batu dan semak duri saat ini harus tanggap akan panggilan Tuhan ini, dimana negara ini adalah kumpulan para manusia berkepala batu dan dihimpit oleh perekonomian yang semakin kacau sehingga hal itu menghimpit pertumbuhan iman kita seperti semak duri, saat ini semua orang yang meminta keadilan seakan justru mendapat hukuman dari sesamanya yang merubah kebenaran jadi kegelapan dan kegelapan jadi kebenaran seperti yang dinyatakan di ayat Amos 5:7 - 13, hanya karena yang meminta keadilan itu membuktikan petinggi-petinggi negara ini berbuat dosa kelaliman dan kekejaman terhadap rakyat miskin, ditambah lagi manusia saat ini lebih mudah untuk saling membinasakan dengan cara yang sadis dengan memakai kuasa santet, hipnotis (seperti yang dilakukan para teroris ISIS yang merupakan aliran hassasins untuk menghipnotis para korbannya agar menjauhi keselamatan yang dari Tuhan), dan memakai media jin/setan untuk menguasai sesamanya yang tidak sealiran dengan mereka. Itulah kenapa saat ini adalah waktu yang jahat atau disebut juga sebagai angkatan yang jahat dimana semua manusia sudah berbuat jahat, dikarenakan manusia lebih mencintai uang, kekayaan akan harta-benda & teknologi modern. semua hal itu merupakan berhala bagiNya. Inilah yang menyebabkan semua manusia saling bertengkar, saling membunuh, dan saling membinasakan hanya untuk berebut harta, jabatan, dan kuasa yang menawarkan semua kenikmatan duniawi; itulah yang menyebabkan semua manusia telah berubah menjadi hewan buas dihadapanNya. Ingatlah Indonesia!!! negara ini pernah diperingatkan oleh Tuhan Yesus melalui kejadian tsunami aceh karena kalangan mayoritas saat itu mencegah kalangan minoritas untuk beribadah di gerejanya sendiri seperti kesaksian umat berikut ini. Jika peristiwa seperti itu aja bencananya sudah sedahsyat itu apa jadinya kejadian saat ini, sebaiknya semua imam dari masing-masing agama introspeksi diri sendiri masing-masing, karena tanggung jawab paling besar di saat pertanggung jawaban nanti adalah bagaimana para imam mengajarkan ajaran tentang Allah itu sendiri, Tujuan manusia beragama adalah untuk hidup damai dengan Allah dan dengan yang berlainan agama bukannya membenci pemeluk agama lain yang tidak sealiran, jika perilaku umatnya tidak sesuai dengan ajaran damai yang diajarkan agamanya berarti ada yang tidak beres dengan para imam yang mengajarkan. Berbahagialah mereka orang miskin, para pendosa, dan para awam yang hanya tahu tentang hidup sewajarnya namun percaya.
 
 

Kamis, 02 Januari 2014

KESAKSIAN KATOLIK- DARI TANPA HARAPAN KE HARAPAN

Saya seorang Katolik, seorang yang berpindah keyakinan. Walaupun saya seorang anggota Ordo Dominikan awam. Tapi saya dahulu seorang Buddhist selama lebih dari dua puluh tahun, dan apa yang saya tekankan disini adalah mengenai Buddhisme dan kelahiran kembali (tumimbal lahir). Dalam pembicaraan topik tersebut, saya ingin sekali menceritakan sedikit kisah perpindahan keyakinan saya, tentunya perpindahan saya menjadi suatu perubahan, perubahan penyambutan yang indah, dan saya berpendapat bahwa perubahan dari kondisi tanpa harapan yang nyata ke harapan.
Paul Williams - Dari Buddha menjadi Katolik
Perjalanan Saya ke Buddhisme 

Saya bukan seorang Buddhist sejak lahir. Sejauh yang saya tahu, keluarga dekat kami tidak terlalu religius, walaupun dari pihak ayah saya terdapat mereka yang menganut Anglikan dan ada kerabat kami yang menjadi imam Anglikan. Sedangkan, dari pihak ibu saya, sejauh ingatan saya tidak ada ketertarikan akan agama. Saya pernah mendengar bahwa nenek dari pihak ibu saya, pernah berkata bahwa dia akan menjadi seorang Buddhist jika dia diharuskan menganut agama apapun. Saya baru-baru ini menemukan bahwa kenyataanya keluarga kakek dari pihak ibu saya secara turun temurun menganut Katolik, walaupun dia telah meninggalkan imannya. Saya tidak tahu mengapa, namun untuk beberapa alasan ketika saya masih sangat muda, saya bergabung dengan paduan suara gereja Anglikan setempat. Pada waktu itu saya sangat senang menyanyikan lagu-lagu gerejawi. Sangat disayangkan, suara saya pecah telalu dini (karena pubertas – pen.), dan saya berpikir bahwa saya terlalu muda untuk menjadi seorang penyanyi bass, sejauh yang saya ingat saya menghabiskan waktu sebagai seorang yang berpura-pura menyanyi di Head Chorister. Hal ini mungkin menjadi gertakan lebih awal untuk memilih karir akademik.

Ketika awal tahun 1960-an, saat usia saya sudah cukup, saya diterima di Gereja Anglikan oleh Uskup Dover. Saya menjadi putra altar pada komuni. Pada sekitar tahun 1960-an ini pula saya terlibat dengan gaya hidup dan segala hal yang normal sebagaimana anak remaja laki-laki tumbuh. Ketika pergaulan dianggap lebih penting, saya meninggalkan koor, tidak lagi menjadi putra altar, dan kehilangan kontak dengan gereja. Pada waktu itu saya menjadi gondrong dan berpakaian aneh. 

Saya kuliah di University of Sussex untuk mempelajari filsafat. Pada waktu itu, bersamaan pada akhir tahun 1960-an, saya mengembangkan ketertarikan saya akan meditasi dan hal-hal tentang India. Saya menyalurkan ketertarikan tersebut terutama pada filsafat India. Saya kemudian mengambil gelar doktor dalam filsafat Buddha di University of Oxford

Sekitar tahun 1973-an, saya sudah menganggap diri saya sebagai seorang Buddhist. Saya akhirnya bernaung secara resmi menjadi Buddhist dalam tradisi Dalai Lama pada Buddhisme Tibet. Pada tahun 1980-an, ketika saya membuat bahan pengajaran saya di University of Bristol, saya bersama rekan lain mendirikan sebuah kelompok di Bristol yang sekarang kota itu memiliki Buddhist Centre (Perkumpulan orang Buddhist)-nya sendiri. Di perkumpulan tersebut, saya semakin terlibat dan sesekali mengajar dalam konteks melaksanakan ajaran Buddhisme. Seperti halnya pekerjaan akademik saya dalam filsafat Buddha, saya menulis dan berbicara sebagai seorang Buddhist Tibet di televisi, radio, dan konferensi. Saya mengambil bagian dalam dialog publik maupun pribadi dengan orang-orang Kristen, termasuk dengan Hans Kung dan Raimundo Panikkar. 

Saya tertarik dengan filsafat, tapi juga saya tertarik dengan meditasi dan keeksotikan dunia Timur. Banyak dari kami pada awalnya tertarik dengan Buddhisme karena ajaran ini tampak tebih rasional dibandingkan alternatif lainnya (dan juga sangat eksotik). Dalam hal tertentu, Buddhisme sepertinya lebih masuk akal (dan eksotik) daripada agama theistik seperti Kristen. Penganut Buddhism tidak percaya kepada Tuhan. Nah, (kami pikir) sepertinya tidak ada alasan untuk percaya kepada Tuhan, dan adanya kejahatan menjadi bukti kami, sebagai argumen pendukung melawan keberadaan Tuhan. Bagi kami yang dibesarkan sebagai seorang Kristen, kita bosan membela keberadaan Tuhan dari para pengkritik dan dunia yang tidak simpatik ini. Ketika kita meninjau kembali dan mencoba seobjektif mungkin, Tuhan semakin tidak mungkin. Dalam Buddhisme, seseorang memiliki sistem moralitas, spritualitas, dan filisofis yang sangat rumit (dan eksotik), sehingga sama sekali tidak diperlukan Tuhan. Pada suatu hantaman yang sulit tentang menerima keberadaan Tuhan, kita (umat Buddhist) akan mengabaikan itu. Sebaliknya, dengan menjadi seorang Buddhist, (kami pikir) seseorang dapat menjadi pemeditasi dengan umat Buddhist, seseorang yang sangat memahami meditasi.

Tumimbal Lahir


Namun, setelah beberapa tahun menjadi Buddhist, saya semakin bimbang dengan Buddhisme yang saya anut. Pastinya hal yang menumbuhkan kebimbangan saya untuk bersepaham dengan Buddhisme adalah keraguan tentang tumimbal lahir dan juga berhubungan dengan doktrin karma. Umat Buddhist percaya tumimbal lahir yang secara umum dipahami sebagai reinkarnasi. Dan mereka menyatakan tidak ada awal mula kronologi dari rangkaian kehidupan sebelumnya. Kita semua dilahirkan kembali dalam jumlah yang tidak terbatas. Tuhan tidak ada dan tidak diperlukan untuk memulai rangkaian ini, singkatnya tidak ada awal mula. Segala sesuatu ada disekitar kita (di suatu tempat) untuk selama-lamanya.


Saat ini kepercayaan tumimbal lahir (dan juga karma), sepertinya cukup umum walaupun dengan mereka yang bukan orang Buddhist ataupun Hindu. Bahkan seorang Kristen pun pernah ditemukan percaya akan hal ini. Tumimbal lahir ini terkenal dalam kepercayaan Yunani dan Romawi kuno, namun tidak pernah menjadi bagian dalam ortodoksi Kristen. Ada beberapa alasan baik mengapa tumimbal lahir tidak pernah menjadi bagian ortodoksi Kristen. Tumimbal lahir sangat tidak sesuai dengan pusat doktrin Kristen, yaitu setiap pribadi manusia yang tidak ternilai dan keadilan Tuhan. Jika tumimbal lahir ini benar, secara nyata kita tidak memiliki pengharapan, sehingga tumimbal lahir ini adalah doktrin yang tidak memiliki harapan. Sebagai seorang Buddhist, hal ini menyadarkan saya bahwa saya tidak memiliki harapan. Saya akan menjelaskan.
Siapa yang ingin dilahirkan kembali sebagai seekor kecoak, bisa angkat tangan? 



Saya mengajak Anda untuk membayangkan bahwa Anda akan dieksekusi tanpa rasa sakit ketika fajar nanti. Anda takut. Tapi Anda tidak perlu takut karena tidak akan menyakitkan, sejak diberitahukan tidak ada rasa sakit. Jadi mengapa harus takut? Mungkin yang Anda takutkan adalah menjadi akhir dari semua rencana anda di masa depan (kisah tentang Anda selesai). Mungkin juga, Anda tidak ingin meninggalkan teman dan keluarga anda selamanya. Juga mungkin, Anda takut akan kehampaan yang besar, sebuah ketiadaan. Apa yang Anda takutkan? 

Sekarang saya ajak Anda lagi membayangkan bahwa algojo merangkul Anda dan berkata untuk tidak khawatir. Hal itu tidak begitu buruk. Walaupun demikian Anda harus dieksekusi,  dan andaikan bahwa tanpa ada keraguan bahwa ajaran Buddhisme dan Hinduisme itu benar. Dan seketika, Anda dilahirkan kembali. Dan kenyataanya Anda dilahirkan kembali sebagai seekor kecoa di Amerika Selatan. 


Nah, saya menyatakan bahwa Anda tetap merasa takut. Mungkin Anda akan merasa lebih takut. Tapi mengapa harus takut? Menjadi seekor kecoa menjawab bahkan hampir semuanya, dari ketakutan yang pertama kali muncul di pikiran anda ketika Anda akan segera dieksekusi. Kecoa tentunya memiliki rencana masa depan, seperti untuk mendapatkan makanan yang cukup, meracuni manusia, atau apapun itu yang kecoa senangi selama hidupnya. Itu akan menyenangkan, setelah Anda terbiasa. Tentu saja, menjadi kecoa berarti tetap harus meninggalkan teman dan keluarga , tapi dalam kehidupan kita sering meninggalkan teman dan keluarga kita. Keluarga dan teman kita mungkin terpisah dari kita oleh pengasingan/pengucilan, perang, pertengkaran atau apapun itu. Ataupun jika mereka meninggal, bukan Anda yang meninggal, akan berdampak yang sama. Lantas mengapa dalam hal ini kita lebih takut dengan kematian kita sendiri, dengan kematian orang yang kita cintai? Lagipula dengan menjadi seekor kecoa, Anda akan memiliki banyak dan bahkan lebih banyak lagi teman dan keluarga baru, akan banyak sekali teman dan keluarga kecoa untuk menggantikan orang yang meninggalkan Anda. Anda akan terbiasa nantinya. Ini tidak terlalu buruk, tidak seburuk yang Anda pikir. Dan menjadi kecoa bukan ketidakadaan. Hal ini tidak seperti kehampaan yang besar. Ini juga sebuah kehidupan. Anda akan tetap hidup. 
Jadi mengapa kita tidak terhibur dengan semuanya ini? Mengapa kita masih tidak menyukai ide tentang eksekusi fajar tersebut, walaupun dilanjutkan dengan segala kesenangan menjadi seekor kecoa di Amerika Selatan? Anda mungkin berkata, kecoa itu mengerikan, jelek, makhluk menjijikan. Siapa yang ingin menjadi salah satu dari mereka (kecoa)? Tetapi apakah itu adil? Mungkin kecoa tidak mengerikan dan jelek bagi mereka sendiri. Dan setelah semua itu, saya kira induk mereka akan mencintai mereka.
Dapatkah Anda membayangkan menjadi seekor kecoa? Dapatkah Anda membayangkan kehidupan sebagai kecoa? Tentunya tidak bisa. Kami tidak meminta Anda untuk dapat membayangkan terbangun dalam tubuh seekor kecoa (seperti Kafka katakan dalam ceritanya Metamorphosis). Kami tidak meminta Anda membayangkan menjadi Anda sendiri, yang entah bagaimana berusaha secara sadar untuk menerima diri yang terpaksa masuk ke dalam tubuh kecoa. Itu sangat tidak menyenangkan. Anda akan bermasalah dengan kaki-kaki kecoa itu, sedikitnya untuk sementara waktu, dan Anda akan membenci induk-induk kecoa anda yang mendekati Anda dimanapun. Dia sangat mengerikan? Tapi tidak demikian kan? Anda akan mencintai induk-induk kecoa anda, karena (saya kira) kecoa menyayangi induk mereka. Karena Anda seekor kecoa juga. Anda tidak dapat membayangkan seperti apa menjadi kecoa itu, karena Anda tidak akan menjadi diri anda di dalam tubuh kecoa. Anda akan menjadi kecoa dan siapa yang tahu apa yang kecoa bayangkan dan impikan. 

Tumimbal Lahir Berarti Akhir dari Saya 

Apa yang saya tekankan disini? Ini yang saya tekankan: Apa yang ditakutkan tentang eksekusi fajar dan dilahirkan kembali sebagai seekor kecoa, hal yang sederhana dan lugas, yaitu akhir dari saya. Saya tak dapat membayangkan dilahirkan kembali sebagai seekor kecoa karena tidak bisa untuk membayangkannya. Jika disederhanakan, maka saya tidak ada lagi sama sekali. Jika tumimbal lahir benar, baik saya maupun orang yang saya cintai hidup dalam kematian. Dengan tumimbal lahir, bagi saya (pribadi saya saat ini), kisah saya benar-benar berakhir. Mungkin saja ada mahkluk hidup lain yang hidupnya dalam suatu hubungan sebab akibat (kausal) dengan kehidupan menjadi diri saya (dipengaruhi oleh karma saya), tetapi bagi saya tidak demikian. Tak ada yang dapat dikatakan lagi tentang pribadi saya.
Tak satupun dari dalam hal ini sendiri berarti posisi Buddhisme salah. Tetapi hal tersebut mengartikan demikian, jika posisi Buddhisme benar, kematian kita dalam hidup ini benar-benar kematian kita. Kematian menjadi akhir bagi kita. Secara tradisional, setidaknya dalam tingkatan hari ke hari, penganut Buddhisme dan mereka yang menganut ajaran lain yang menerima tumimbal lahir cenderung untuk mengaburkan fakta ini dalam pilihan bahasa yang mengacu pada “tumimbal lahir saya” dan “perhatian pada kehidupan masa depan seseorang”. Tapi kenyataanya tumimbal lahir (katakanlah sebagai seekor kecoa di Amerika Selatan) tidak akan menjadi seseorang, dan terdapat pertanyaan serius, mengapa seseorang harus memperhatikan tumimbal lahir yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Pada awalnya saya mulai melihat bahwa Buddhisme itu benar, tetapi untuk selanjutnya alih-alih untuk mendapat pencerahan (nirwana) ataupun sesuatu (yang baik) dalam hidup ini, dimana seluruh siklus tumimbal lahir akan selesai dengan sempurna, saya tidak akan memiliki harapan. Jelasnya, saya tidak akan mendapatkan pencerahan dalam kehidupan ini. Seluruh penganut Buddhisme akan cenderung untuk menerima sesuatu sebagai kebenaran yang terkait dengan setiap orang. Pencerahan adalah pencapaian tertinggi dan sangat jarang bagi pejuang spiritual, bukan orang-orang seperti kita, tentu saja bukan orang seperti saya. Sehingga saya (dan semua teman dan keuarga saya) membuat mereka sendiri tanpa harapan. Bukan hanya itu, sebenarnya dalam perspektif Buddhisme mengenai skala ketidakterbatasan waktu, makna setiap orang dari kita, contohnya orang seperti apakah kita, menyatu pada kehampaan. Untuk setiap pribadi kita menghidupi kehidupan kita dan selanjutnya musnah. Setiap orang dari kita (pribadi kita) hilang selamanya. Bagiku Buddhisme tidak memiliki harapan. Tapi apakah saya sangat yakin akan kebenaran Buddhisme? Seperti St. Paulus tahu dengan baik, setidaknya Kekristenan menawarkan harapan. 

Karma 

Izinkan saya berkata sesuatu tentang teori yang biasanya berdampingan dengan tumimbal lahir, yaitu teori karma. Teori ini secara umum, berarti perbuatan bijak dan jahat kita masing-masing akan menghasilkan suatu hasil yang menyenangkan dan menyakitkan bagi kita. Jadi jika saya tersandung dan jari kelingking kaki saya patah, maka peristiwa menyakitkan tersebut adalah hasil dari perbuatan jahat yang dilakukan saya di masa lalu. Jika apa yang saya jabarkan di atas benar, maka prinsip-prinsip karma jika diterapkan selama masa hidup seseorang, berarti suatu pribadi lolos sepenuhnya sedikitnya dari hasil perbuatan jahatnya, dan yang lainnya mendapatkan peristiwa menyakitkan yang berasal dari hasil perbuatan jahat yang tidak mereka lakukan.
Andaikan hal berikut ini: Seorang diktator yang kejam memerintahkan di ranjang kematiannya untuk membantai seribu orang. Diktator itu mati, sehingga orang tersebut (sang diktator) tidak pernah menerima hasil yang buruk oleh karena karma. Tak diragukan lagi dia akan menjadi makhluk yang lain, "seseorang yang dilahirkan kembali" yang akan menerima hasil-hasil yang mengerikan (dari karma si diktator). Akan tetapi hal yang pertama, apa karmanya untuk diktator kita tersebut? Dan yang kedua, jelas sekali makhluk lain (seseorang/sesuatu yang dilahirkan kembali), akan terluka parah akibat sesuatu yang dia tidak lakukan (kata ganti "dia" disini bisa dalam konteks sebagai manusia pria atau wanita dan juga makhluk lain contohnya hewan). Contoh pemikirannya, seorang bayi, misalnya menderita penyakit yang menyakitkan oleh karena sesuatu yang orang lain lakukan, bahkan jika sang bayi masih merasa bahwa dia adalah yang terlahir kembali dari orang tersebut (sang diktator), hampir tidak, digambarkan sebagai kepuasan atau keadilan. Hal itu tentunya bukan jawaban yang tepat tentang masalah kejahatan, seperti beberapa orang nyatakan. Bayi tersebut semata-mata bukanlah orang yang telah melakukan perbuatan jahat, tidak lebih dari seekor bayi kecoa yang adalah saya setelah eksekusi tersebut.
Penganut Buddhism tidak meyakini adanya Tuhan, tapi andaikan Tuhan itu ada maka teori karma tentunya tidak sesuai dengan keadilan-Nya. Dan juga, yang akan terjadi adalah pembuangan pribadi ke tumpukan sampah sejarah, itulah yang terkait dengan tumimbal lahir.


Orang Kristen Memiliki Harapan 

Hal itu sepertinya menjadi terang dan jelas bagi saya, bahwa jika saya terlahir kembali menjadi pribadi saya sendiri pada kehidupan saat ini, maka tidak ada lagi. Hal ini jelas tak dapat dibayangkan jika saya dilahirkan kembali sebagai seekor kecoa di Amerika Selatan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa saya adalah pribadi yang sama sebagai seekor kecoa di Amerika Selatan. Dapatkah kita berkata lagi bahwa saya akan menjadi pribadi yang sama jika kelahiran kembali saya melibatkan embrio manusia di Afrika? Atau di Bristol, di keluarga saya sendiri? Dan posisi standar (yang benar) Buddhisme secara eksplisit menolak bahwa orang yang dilahirkan kembali adalah pribadi yang sama dengan orang yang telah meninggal. Jadi tumimbal lahir tidak sesuai dengan nilai manusia yang berharga. 

Tapi agama Kristen adalah agama dengan nilai manusia yang berharga. Pribadi seperti apa kita, atau akan menjadi apa, bukan ketidaksengajaan bagi kita, dan bukan hal yang remeh. Setiap orang adalah ciptaan pribadi dari Tuhan, yang sangat dicintai dan bernilai bagi Tuhan. Pada hal tersebut menjadi dasar seluruh moralitas Kristiani, dari nilai keluarga sampai kepada altruisme (suatu prinsip dan sikap terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri) dan penyangkalan diri dari santo-santa. Karena kita sangat berharga sehingga Tuhan Yesus wafat untuk kita masing-masing. Dia wafat bukan untuk selamat dari rantai tumimbal lahir, ataupun mereinkarnasikan diri-Nya. Dia wafat untuk menyelamatkan kita. Dan kita adalah pribadi kita masing-masing, yang dibentuk dari individu-individu dengan cerita, keluarga, dan teman kita. Bertentangan dengan mitos Kristen yang membenci fisik dan tubuh (bidah gnostikisme), sebenarnya Kekristenan adalah juga agama perwujudan dan kebaikan yang hakiki dari seluruh ciptaan fisik.

Semua hal tersebut bahwa tumimbal lahir akan bertentangan dengan seluruh arah Kekristenan. Jika ada kelangsungan dari kematian (dan iman Kristen yang berasal kebangkitan Kristus sendiri, dan berdasarkan akan itu), maka hal tersebut bukan dalam syarat tumimbal lahir. Tumimbal lahir dan nilai manusia yang berharga adalah hal yang bertentangan. Pandangan Kristen tentang kematian adalah suatu  harapan, sebenarnya suatu kemenangan (keterpisahan dari apapun) yang melihat kematian bukan sebagai suatu kehampaan, ketidakadaan. Suatu kisah, tidak berakhir bagi pribadi kita, kita dapat berharap bahwa kita tidak terpisah selamanya dari teman dan keluarga kita. Tapi lebih dan lebih lagi daripada itu, iman kita bahwa dalam Tuhan, kematian kita akan bermakna untuk masing-masing dan setiap pribadi kita (masing-masing individu seseorang) dengan cara yang melebihi imajinasi kita, tetapi bahkan sekarang membangkitkan harapan kita dan menarik kehidupan kita (dari tanpa harapan). 

Kesimpulan 

Baiklah, semua pemikiran itulah yang secara berangsur-angsur membawa saya jauh dari Buddhisme. Bagi saya Buddhisme itu tidak memiliki harapan. Agama Kristen memiliki harapan. Saya sangat ingin untuk dapat menjadi seorang Kristen. Saya kembali (menjadi Kristen), untuk melihat kembali hal-hal yang saya tolak dalam iman Kristen sebelumnya (sebagai Anglikan). Saya mengulas dengan rinci tahapan perjalanan saya dalam buku saya "The Unexpected Way" (T&T Clark/Continuum:2002). Oleh karena kasih karunia, saya datang kembali kepada Tuhan. Saya meyakinkan diri saya sendiri, bahwa hal untuk percaya kepada Tuhan itu rasional, serasional (bahkan sekarang saya katakan lebih rasional lagi) daripada percaya dengan penganut Buddhisme bahwa tidak ada Tuhan. Sejalan dengan percaya kepada Tuhan, maka saya tidak lagi dapat untuk menjadi seorang Buddhist. Saya harus menjadi seorang theist. Saya melihat dengan seksama pada bukti dan pada waktu itu saya tercengang ketika mencari arti sesungguhnya dari kebangkitan Tuhan kita dari kematian setelah penyaliban-Nya, yang merupakan penjelasan yang paling rasional dari apa yang sesungguhnya telah terjadi. Itulah yang saya rasakan, menjadikan Kekristenan sebagai pilihan yang paling rasional dari agama-agama theistik lainnya. Dan sebagai seorang Kristen (non-Katolik), saya memperdebatkan tentang keutamaan/hak istimewa (prioritas) yang telah diberikan kepada Gereja Katolik Roma. Saya membutuhkan suatu alasan yang baik untuk tidak diterima ke dalam Gereja Katolik. Dalam buku saya, saya meneliti berbagai argumen yang diberikan kepada saya untuk menentang saya menjadi seorang Katolik, dan saya memperdebatkanya sebagai alasan untuk menolak Gereja Katolik, tetapi semua hal itu gagal untuk meyakinkan saya. Sehingga saya diterima ke dalam Gereja Katolik. 

Sekarang saya hidup dalam rasa syukur dan harapan. Dan saya tidak pernah bahkan sesekali untuk menyesali keputusan saya. 

Lampiran


Jika apa yang saya bantahkan di sini adalah benar, maka bagi saya sepertinya kita berhak secara teologis untuk mengatakan bahwa apa yang kita sudah ketahui jikalau tumimbal lahir itu salah. Apa yang saya maksudkan disini adalah:


1. Tumimbal lahir tidak sesuai dengan kepercayaan Kristen.


2. Sebagai umat Kristen kita berhak untuk mengatakan apa yang kita ketahui secara teologis bahwa kepercayaan Kristen itu benar.


3. Apapun yang tidak sesuai dengan kebenaran adalah salah.


4. Oleh karena itu, kita sebagai umat Kristen berhak mengatakan kalau kita mengetahui secara teologis bahwa tumimbal lahir itu salah.

  • Beberapa bacaan lebih lanjut tentang Buddhisme dan Katolisisme oleh Paul Williams:The Unexpected Way, Continuum, 2002  
  • Buddhisme from a Catholic Perspective, Catholic Truth Society, 2006 
  • ‘Buddhism’, dalam Gavin D’Costa (ed.) The Catholic Church and the World Religions: A Theological and Phenomenological Account, Continuum, 2011



Paul Williams adalah seorang Katolik yang berpindah keyakinan dari Buddhisme, dia seorang Dominikan awam, dan seorang profesor di University of Bristol. Dia menikah dan memiliki tiga orang anak.
Sumber : http://www.indonesianpapist.com/2013/12/kesaksian-katolik-dari-tanpa-harapan-ke.html 


Kamis, 30 Mei 2013

Mukjizat Ekaristi: Martha Robin hidup 50 tahun tanpa makan dan minum


Martha Robin (1902- 1981), seorang Katolik yang sangat taat dan beriman. Ia lahir tanggal 13 Maret 1902 di Chateauneuf-de- Galaure, Perancis, di desa kecil Drome, di lembah Rhone Valley. Pada usia 16 tahun (tahun 1918) ia jatuh sakit yang membuatnya coma selama 20 bulan. Setelah ia sadar, penyakitnya tidaklah membaik, malahan memburuk, yang membuatnya tidak dapat menggerakkan kakinya. Pada tanggal 2 Januari 1929 sampai wafatnya 6 Feb 1981, ia lumpuh, tidak dapat menggerakkan kaki, lengan, bahu dan tenggorokannya, sehingga ia tidak dapat menelan, tidak dapat makan dan minum. Kondisinya ini kemudian diperiksa oleh dokter, seorang profesor dari fakultas kedokteran di Lyons, Dr Jan Dechaume, da Dr. Andre Ricard. Adalah suatu misteri tersendiri bahwa Martha Robin ini dapat hidup tanpa makanan selama 50 tahun, kecuali dari Ekaristi.
 
Suatu hari seorang filsuf atheis dan dokter bernama Paul Louis Chouchoud mengunjunginya, untuk memeriksanya. Gereja Katolik tidak menghalanginya, dan Dr. Chouchoud mendapat ijin dari uskup setempat untuk menyelidiki keadaan Martha Robin. Dr. Chouchoud mengkonfirmasi bahwa Martha mengalami lumpuh/ paralysis total sehingga ia bahkan tidak dapat menelan air walaupun hanya setetes saja. Yang ajaib adalah, apa yang dituliskan oleh Chouchoud, pada saat Martha menerima Komuni kudus. Dia tidak dapat menelan ‘Hosti’ tersebut, sebab otot tenggorakannya tidak dapat bergerak. Namun Hosti itu lewat secara misterius melalui bibirnya yang tertutup dan menuju saluran kerongkongannya. Martha tidak dapat makan makanan atau minuman duniawi apapun, karena ketidakmampuannya menelan dan membuka mulutnya, namun ia tidak dapat hidup tanpa Ekaristi.
 
Maka bagi Martha, menerima Ekaristi adalah sesuatu yang terpenting. Ia menerima Komuni sekali seminggu pada hari Selasa (dan pada hari Rabu pada menjelang wafatnya) yang didahului dengan Sakraman Pengakuan Dosa. Setelah itu ia mengucapkan doa penyerahan dirinya kepada Tuhan Yesus yang dikarangnya sendiri pada tahun 1925. Setelah menerima Komuni, ia ‘mengucapkan’ syukur dan sukacita dalam keheningan dan tenggelam dalam keadaan ‘ekstasi’, dan wajahnya bersinar dengan keindahan yang tak terukur.
Mereka dalam komunitas sains, mengungkapkan keheranan mereka bahwa sejak masa kelumpuhan totalnya tahun 1929 sampai wafatnya tahun 1981 selama lebih dari 50 tahun, Martha tidak makan dan minum (dan tidak tidur juga), namun organ dalam tubuhnya masih dapat berfungsi. Ekaristi merupakan satu- satunya makanan yang menguatkan bagi Martha. Dengan mukjizat ini Yesus ingin menunjukkan kekuatan Ekaristi yang luar biasa, jika diterima dengan iman yang dalam dan teguh. Keadaan yang dialami oleh Martha ini menggenapi apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil Yohanes, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.” (Yoh 6:53-54)
Martha Robin juga menerima karunia stigmata, yaitu kelima luka- luka Yesus, pada tahun 1930. Sejak tahun 1931, secara teratur ia menerima karunia untuk turut merasakan penderitaan Kristus setiap hari Jumat, dan mengalami suka cita kebangkitan Kristus pada hari Minggu pagi. Demikianlah ia mempersembahkan hidupnya untuk mendoakan ribuan orang yang mengunjunginya. Kata-kata sederhana yang keluar dari bibirnya yang nyaris tidak dapat bergerak itu dapat mengubah hidup orang yang mengunjunginya. Martha membawa banyak orang kepada Kristus, melalui doa- doanya dan teladan hidupnya bahwa tidak ada suatu penyakit, kesesakan, atau kuasa apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (lih. Rom 8:35-39).
 
Demikianlah kisah Martha Robin, yang merupakan salah satu dari kisah mukjizat Ekaristi. Gereja Katolik tidak pernah melarang diperiksanya keadaan atau bukti- bukti yang menunjukkan tentang keajaiban Ekaristi. Sebab jika itu rekayasa, akan terlihat dengan sendirinya, namun jika itu fakta, maka juga akan bersinar dengan nyata. Prinsipnya Gereja Katolik tidak menghalang- halangi pemeriksaan apapun, karena percaya bahwa “Truth will speak for itself“. Memang bagi orang yang sudah percaya, mukjizat- mukjizat tidaklah penting; namun bagi orang yang memutuskan untuk tidak percaya, bahkan mukjizat yang terbesar sekalipun tidak akan pernah cukup. Jadi akhirnya terpulang pada kita masing- masing bagaimana kita menyikapinya, sebab Tuhan juga tidak pernah memaksa.
 
Semoga kita yang sudah percaya akan kehadiran Yesus dalam Ekaristi, dibimbing oleh Roh Kudus sehingga kita dapat semakin menghayatinya. Semoga setiap kali kita menyambut Ekaristi, kita dapat juga menyebutkan doa ini, yang diucapkan oleh Martha Robin,
“Tuhan ada di dalamku, betapa dalamnya misteri ini!… O Yesus, semoga suatu saat nanti kasih-Mu menyalakan aku, bukan karena hasil usahaku, tetapi karena rahmat-Mu. Tuhan, jika Engkau memberikan damai sejahtera dan kebahagiaan semacam ini di dunia, bagaimanakah indahnya nanti kebahagiaan di surga?“
 
Makam Martha Robin
 
 
 
 
Sumber :http://eucharistica.blogspot.com/2012/02/mkjizat-ekaristi-martha-robin-hidup-50.html


 
 

Selasa, 11 September 2012

Anak Emas Tuhan : Kesaksian Bpk Rudy Pesik – CEO DHL

 

Berikut ini adalah kesaksian pengalaman iman Bpk. Rudy Pesik (CEO DHL) pada acara Seminar Fruitful  Business: Jesus @ Work yang diadakan oleh Kelasi SEP Executive (Shekinah) pada tanggal 14 Januari 2010 di Hotel ShangriLa. Seminar ini dihadiri lebih dari 400 peserta pengusaha dan profesional katolik. Pemaparan dua narasumber lainnya yang mewakili dunia market place dan dunia rohani, ternyata bisa terjadi melalui kesaksian iman Rudy Pesik. Menjadi orang sukses bukan hanya di Indonesia, tapi dikenal dan disegani pebisnis di Asia dan dunia barat, semua dimulai dari iman yang teguh. Sukses yang dicapainya didunia bisnis sampai usianya 70 tahun ini bisa diraih….. tanpa terlibat suap menyuap dan berbagai praktek kotor dunia bisnis dan politik. Semoga kesaksian ini juga menjadi berkat bagi anda, karena anda juga anak emas Tuhan.


 Saya bicara agak lain dengan pembicara sebelumnya. Kalau mas Agung, romo William dan pak Steve bicara ’seharusnya’, saya bicara tentang apa yang terjadi ’sesungguhnya’ pada diri saya.
 
Saya ambil topik menggelitik, saya adalah anak emas Tuhan. Saya sangat terharu, kalau mesti menceritakan sukses dari kecil tak lain tak bukan semuanya ini dari Tuhan. Maka saya menganggap bisa menjadi saya seperti ini. Tadi dikatakan saya punya 70 perusaahaan lebih, sekarang sudah 82 perusahaan saya. Dan lebih dari 100 kegiatan sosial karena saya banyak sekali terlibat dalam kegiatan sosial; non politik tapi membantu di mana-mana termasuk ditarik-tarik oleh teman saya, Yunardi, yang dulu pernah jadi anak buah saya di IBM. Dia getol sekali membuat kegiatan baru dan selalu mengajak saya untuk masuk. Salah satu yang kami buat adalah PT Indonesia Kebanggaanku dimana segala sesuatu yang membanggakan Indonesia kami promosikan.

Saya ingin mulai dari pengalaman dan pergulatan iman.
Saya ini adalah anak keluarga broken home, saya ditinggal ayah saya ketika berusia 6 tahun. Saya hidup bersama ibu saya seorang pegawai negeri sederhana dan sangat sayang pada saya, luar biasa pengalaman hidup saya dan rasanya tak masuk diakal, makanya ini semua pasti karena Tuhan, bukan karena ibu saya saja.

Pertama-tama saya sebagai anak yang sederhana bisa masuk ke sekolah Eropa, bukan sekolah Indo atau jawa tapi Eropa yang biasnaya hanya top people yang bisa masuk.  Biasanya orang yang sangat terpilih yang bisa masuk dan anehnya saya bisa masuk kesitu.
Karena miskin tiap kali harus naik bis, dari Sawah Lunto di Pasar Rumput ke jalan Gunung Sahari. Ibu saya menyisihkan uang untuk saya bisa naik bis. Tapi saya memilih jalan kaki, uangnya saya kembalikan pada ibu. Sejak saya umur 6 tahun, jalan kaki dari Pasar Rumput sampai Gunung Sahari setiap hari. Ada waktunya dimana sekolah sangat sulit karena brudernya menentukan sehari harus 2x ke sekolah. Saya tidak mampu untuk jalan bolak balik sehingga memilih tinggal di sekolah atau menunggu di rumah teman sampai sore baru ke sekolah lagi. Tetapi luar biasa, uang sedikit yang diberikan ibu selalu saya kembalikan, yang  luar biasa hampir tiap hari saya menemukan uang di jalan. Bukan uang receh, tapi uang kertas, saya selalu jalan dengan menunduk ke jalan. Hampir setiap hari saya dapat uang, darimana datangnya uang itu? Maka saya sangat percaya itu datang dari Tuhan.

Di sekolah saya sangat alim, sangat pandai. Saya diberkati otak yang luar bisa oleh Tuhan.  Setiap tahun saya dikasih buku setumpuk, saya baca 1 minggu selesai. Dalam setahun saya masih ingat semua yang saya baca. Saking pintar dan alim nya saya, semua orang menganggap kalau besar nanti saya pasti jadi pastor. Kemudian hari saya bertemu teman-teman sekolah di Belanda, mereka heran dan bertanya kok gak jadi pastor.

Perjalanan karir saya juga luar biasa, selalu lulus bukan terbaik di kelas tapi di sekolah bahkan terbaik di Indonesia. Tamat SMA saya merupakan murid lulusan terbaik di Indonesia dengan nilai ijasah 10 semua. Tetapi saya tidak pernah sekolah musik atau lukis, tidak bisa masuk pramuka walaupun ingin sekali, karena ibu tidak mampu membiayai.

Saya sekolah di ITB, kurikulum 7 tahun bisa saya selesaikan dalam waktu 4 tahun. Setiap liburan saya berlayar di kapal asing, kapal Belanda, Inggris, Jerman, Perancis. Walaupun demikian saya tetap bisa selesai lebih cepat dari siapapun di ITB.  Begitu selesai kuliah, saya diminta jadi dosen. Setelah 3 bulan mengajar diminta menjadi dirjen maritim di usia 23 tahun dalam era bung Karno. Di Belanda saya dapat kemungkinan sekolah, lalu saya minta berhenti menjadi dirjen tetapi tidak diijinkan karena dibutuhkan katanya.

Karir saya luar biasa saat bersekolah di Belanda lalu saya masuk IBM. Waktu itu saya diperebutkan antara IBM dan Philips, tetapi saya  memilih IBM. Disana sangat sukses, sempat di beberapa negara di IBM. Semua aneh, demikian juga karier yang bisa saya capai sebagai anak Indonesia yang kecil. Kalau anda melihat 70 tahun begini saya masih tampak muda,  apalagi usia 20 tahun saya dikira anak kecil, orang-orang tidak percaya kalau saya insinyur.

Saya sukses luar biasa tapi berbarengan dengan kesuksesan itu saya kehilangan iman karena di Belanda tidak ada yang khusyuk ke gereja. Waktu itu setiap kali diedarkan kolekte, saya kasih 2.5 gulden, saya dimarahi karena harus kasih setalen. Disana ada gereja yang pertama kali pakai musik pop. Karena saya terbiasa pakai musik Gregorian, maka  kekhusyukan hilang, dan ngantuk hilang, imanpun juga hilang. Apalagi romo, suster dan bruder disana keduniawiannya makin tebal.  Kadang saya kaget, di pesta ada orang memperkenalkan diri: saya suster. Lho kok suster ada di pesta? Ini beda sekali sehingga saya kehilangan iman, tetapi tetap percaya pada Tuhan, tetap sembahyang karena ini komunikasi dengan Tuhan. Tetapi saya tidak pergi kegereja lagi.

Kemudian terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat membangun iman saya. Suatu waktu rumah kami yang cukup besar di Bogor dirampok. Coba bayangkan: dirampok oleh 25 orang bersenjata lengkap. Mereka datang selama 5.5 jam sampai satpam-satpam sudah berantem habis-habisan. Rumah seperti tempat pemotongan hewan, darah ada di mana-mana tapi para perampok tak bisa masuk ke dalam rumah. Di dalam ada istri, anak dan tamu, kami semua melihat para perampok setengah mati mau masuk.  Padahal pintu terbuka tapi mereka tidak bisa masuk!  Maka saya anggap ini adalah Tuhan Yesus yang membantu. Tetangga diteriaki pakai speaker: Rampok! tak ada yang datang. Polisi juga tak datang ketika ditelpon. Setelah kejadian itu teman-teman bilang: kalau sama polisi jangan bilang rampok tapi ”judi liar”, sedangkan dengan tetangga jangan bilang rampok tapi bilang ”kebakaran”. Pasti mereka cepat datang.

Kemudian kejadian ini terjadi tahun 1994, waktu itu ada kakak saya yang selebriti, sering pesta kemana-mana. Dia datang pada saya dan saya bertanya tahun ini mau pesta ke mana. Ia bukan katolik tetapi dia mau ke Sendangsono, karena ada penampakan Bunda Maria. Bukan katolik? selebiriti mau ke Sendang Sono naik bis? puteri saya jawab “pa, kita mau ikut”. Saya pernah dengar tentang Sendangsono tetapi tidak pernah ingin ikut. Sendang Sono 1 jam jauhnya dari Yogya. Kami memilih naik pesawat sampai Yogya baru naik mobil ke Sendangsono.

Konon waktu itu bunda Maria akan tampil pada perayaan tahun baru, artinya jam 12 malam, tapi jam 7 pagi sudah harus menunggu di sana. Kalau di gereja duduk satu jam saja sudah lama, ini kok dari jam 7 pagi menunggu penampakan sampai tengah malam? Akhirnya setelah kompromi dengan kakak  saya jam 9  pagi kita  baru tiba di sana. Kakak saya bilang: kamu kok tidak beriman. Anak saya dimintanya menuliskan doa Bapa kami dan Salam Maria. Dia bahkan siapkan senter untuk membaca doa itu, sekarang dia sudah jadi katolik. Dalam kesempatan itu terjadi peristiwa yang membuat saya berubah. Tiba-tiba ada penampakan, istri saya bilang lihat seluruh langit sudah menjadi emas tetapi saya malah melihat berlian.

Ada guru les piano puteri saya yang kawin dengan sorang sarjana tamatan Jerman. Dia orang Indonesia, arsitek yang cukup kaya, mau naik bis ke sana ikut dengan istri, anak dan mertua. Ketika kami semua ribut penampakan itu, dia tak melihat apa-apa. Ketika seluruh lembah dipenuhi sekitar 40.000 orang banyaknya melihat, dia malah tidak melihat apa-apa. Jam 3 sore ketika penampakan pertama, dia tidak melihat malah pergi makan soto. Penampakan muncul lagi jam 4, orang yang punya warung lari sambil menggendong anaknya lalu tiarap. Dia jalan lewat patung Bunda Maria, dengan nada menantang dia bilang: kalau kau benar ada, tunjukkan padaku. Dan dia benar-benar melihat penampakan Bunda Maria, dia pingsan bahkan jatuh berguling ke lembah.

Di situ saya sadar betapa dosa saya begitu banyak, sejak itu saya kembali ke gereja. Waktu menikah kami berlainan agama sehingga kami menikah di catatan sipil. 21 tahun kemudian, istri saya menjadi seorang Katolik dan kami kawin lagi. Itu adalah titik balik iman saya. Sekarang rasanya tak mungkin saya tidak ke gereja. Kalau dulu tidak mungkin saya ke gereja, saya bersyukur sekarang istri saya Katolik. Malah dia lebih katolik daripada saya, menantu saya yang tadinya belum katolik juga menjadi Katolik dan lebih katolik daripada anak saya, putri saya juga begitu. Semua masuk katolik.

Setelah penampakan itu saya menjadi lebih sadar, karya saya bukannya berkurang tapi makin hebat. Di KADIN saya adalah ketua penanaman modal, ketua perdagangan internasional, asean KADIN, ketua KADIN Asia Pacific,  juga Amerika Latin yang diangkat oleh pak Harto sendiri.

Saya anak biasa, tak masuk dalam parpol manapun sampai sekarang, saya tak punya network orang-orang yang hebat tapi saya kok selalu luar biasa bisa ketemu pak harto 5 kali untuk minta tolong. Saya nekad orangnya, kalo mandeg saya naik terus sampai ke pak Harto. Tadi ada perkataan bisnis kotor. Saya punya saksi hidup: tak pernah menyogok siapapun dan tak pernah disogok siapapun! Tetapi saya bisa besar, bisa sukses tanpa menyogok siapapun dan tanpa disogok siapapun. Pernah dalam talkshow RCTI dihadiri oleh saya dan ketua KPK. Sebagai bisnisman saya ditanya apakah tidak terganggu dengan adanya KPK, saya sama sekali tidak merasa terganggu, lha karena tidak pernah menyogok.

Saya ditunjuk jadi penyelenggara KTT ASEAN pertama diberi waktu 4 bulan dengan tidak diberi uang sesenpun. Hadir dari16 negara  sebanyak 1000 pengusaha di Bali. Sebelumnya belum pernah ada event seperti ini, tetapi saya bisa lakukan bahkan masih untung juga. Kuncinya gampang, minta sponsor ke seluruh negara.

Ketika itu yang mengundang para kepala negara malah bukan ibu Mega, tetapi saya karena bu Mega takut dan malu kalau ditolak. Jadi semua kepala negara saya yang mengundang dan herannya semuanya confirm hadir ! Saya dekat dengan seluruh presiden Indonesia. Saya dekat dengan sekitar 30 kepala negara dan bahkan mendapatkan gelar bangsawan dari Thailand. Ini semua dari Tuhan. Setiap kali ada masalah, solusi datang dari Tuhan. Saya tidak pernah mengalami kebangkrutan, tidak pernah sakit luar biasa. Makanya ketika sharing banyak orang sakit, lalu sembuh dan menjadi insaf. Saya tidak begitu. Mungkin malah saya bisa lupa diri karena sukses terus. Makin lama makin sukses. Ini karena saya anak emas tuhan.

Darimana itu?
Gampang saja, ora et labora, dari kecil juga kita pernah dengar. Kita terjemahkan doa dan kerja, tapi banyak yang tak melaksanakan. Ada yang hanya berdoa saja dan tak bekerja itu percuma. Harus doa dan bekerja! Doa penting karena berkomunikasi dengan Tuhan, jadi  sangat penting. Kalau berdoa orang disuruh minta ini dan itu, tetapi saya bilang Tuhan mahatahu. Tuhan tahu persis apa yang saya butuhkan. Saya berdoa : Tuhan terimakasih atas semua yang telah diberikan pada saya. Saya tidak perlu minta, pasti Tuhan tahu saya perlu apa.

Istri saya pernah novena minta BMW, dan ia dapatkan bukan dari saya tapi dari undian. Terus mobil itu meskipun hadiah, harus bayar pajak. Dia bilang: Bunda Maria saya dikasih kado kok harus bayar pajak? Tiba-tiba panitia mau menanggung pajak. Terus karena hasil novena maka diberi nomor polisi F-9, F untuk Bogor, tak ada embel-embel lain, jadi kalau kesaksian istri saya punya lebih banyak yang bisa diceritakan.

PERGILAH KAU DIUTUS
Saya tidak pernah mempengaruhi orang untuk menjadi katolik tapi dengan cara hidup saya orang lain akan melihat dan  lebih meyakinkan mereka ternyata orang katolik itu begini.

DHL
Saya mulai dengan modal 5 juta rupiah itupun dicicil sekarang incomenya  satu trilyun. Saya ditanya bagaimana dapat DHL. Saya balik bertanya bagaimana DHL bisa dapat saya? Mentos juga begitu. Jawaban investor: kamu kira saya ke Indonesia cari teknologi permen? saya punya teknologi, saya juga punya investor duit. Saya hanya ingin seorang partner yang bisa diandalkan, yang bisa meyakinkan saya, bisa sukses dan bisa membuat saya tidur nyenyak. Termasuk pembangunan bandara Sukarno-Hatta, pihak Perancis yang datang pada saya. Saya juga diminta untuk membantu di tambang emas, permen van-melle dsb. Ini semua bukan karena saya serakah dan tidak fokus, tapi dari pihak luar  yang datang meminta saya jadi partner mereka.
Apa yang saya berikan merupakan dorongan dari saya untuk berbagi semua berkat, keahlian, kepandaian, pengalaman yang saya peroleh dari Tuhan harus saya amalkan pada orang lain. Saya akan mengakhiri kesaksian saya dengan doa. Marilah kita berdoa bersama untuk mensyukuri berkat-berkat Tuhan dalam kehidupan kita.

Bapa,
Kala langit menceritakan kemuliaanMU dan cakrawala menceritakan pekerjaan tanganMU
Kala hari meneruskan berita itu kepada hari dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar tetapi gema mereka terpancar ke seluruh dunia menyatakan bahwa  Engkau sungguh mulia Tuhan.
Engkau merenda kehidupan kami dengan demikian ajaib dari setiap bagian baik yang kecil maupun yang besar,  baik yang pahit maupun manis,  baik yang  membuat airmata mengalir karena sukacita atau duka, kesemuanya itu hanya untuk  menunjukkan kemulianMU yang tak ada taranya.
Tak akan pernah semur hidup kami berhenti mengucapkan syukur karena ternyata kami semua sebagai anak Emas yang kau tempa sedemikian rupa boleh merasakan cintaMU yang luar biasa.
Bukakan hati dan pikiran kami agar Roh KudusMU sendiri yang membimbing kami dalam perziarahan hidup didunia yang fana ini, biarlah hanya Engkau saja ya Jesus yang bekerja dalam seluruh aspek kehidupan kami.
Akhirnya kami serahkan seluruh hidup kami kedalam tanganMU karena hanya Engkaulah Sang pemimpin hidup kami kini dan selamanya.
Amien

 Sumber: http://ratnaariani.com/2010/02/03/anak-emas-tuhan/

 

Beranda Mukjizat