Selasa, 11 September 2012

Anak Emas Tuhan : Kesaksian Bpk Rudy Pesik – CEO DHL

 

Berikut ini adalah kesaksian pengalaman iman Bpk. Rudy Pesik (CEO DHL) pada acara Seminar Fruitful  Business: Jesus @ Work yang diadakan oleh Kelasi SEP Executive (Shekinah) pada tanggal 14 Januari 2010 di Hotel ShangriLa. Seminar ini dihadiri lebih dari 400 peserta pengusaha dan profesional katolik. Pemaparan dua narasumber lainnya yang mewakili dunia market place dan dunia rohani, ternyata bisa terjadi melalui kesaksian iman Rudy Pesik. Menjadi orang sukses bukan hanya di Indonesia, tapi dikenal dan disegani pebisnis di Asia dan dunia barat, semua dimulai dari iman yang teguh. Sukses yang dicapainya didunia bisnis sampai usianya 70 tahun ini bisa diraih….. tanpa terlibat suap menyuap dan berbagai praktek kotor dunia bisnis dan politik. Semoga kesaksian ini juga menjadi berkat bagi anda, karena anda juga anak emas Tuhan.


 Saya bicara agak lain dengan pembicara sebelumnya. Kalau mas Agung, romo William dan pak Steve bicara ’seharusnya’, saya bicara tentang apa yang terjadi ’sesungguhnya’ pada diri saya.
 
Saya ambil topik menggelitik, saya adalah anak emas Tuhan. Saya sangat terharu, kalau mesti menceritakan sukses dari kecil tak lain tak bukan semuanya ini dari Tuhan. Maka saya menganggap bisa menjadi saya seperti ini. Tadi dikatakan saya punya 70 perusaahaan lebih, sekarang sudah 82 perusahaan saya. Dan lebih dari 100 kegiatan sosial karena saya banyak sekali terlibat dalam kegiatan sosial; non politik tapi membantu di mana-mana termasuk ditarik-tarik oleh teman saya, Yunardi, yang dulu pernah jadi anak buah saya di IBM. Dia getol sekali membuat kegiatan baru dan selalu mengajak saya untuk masuk. Salah satu yang kami buat adalah PT Indonesia Kebanggaanku dimana segala sesuatu yang membanggakan Indonesia kami promosikan.

Saya ingin mulai dari pengalaman dan pergulatan iman.
Saya ini adalah anak keluarga broken home, saya ditinggal ayah saya ketika berusia 6 tahun. Saya hidup bersama ibu saya seorang pegawai negeri sederhana dan sangat sayang pada saya, luar biasa pengalaman hidup saya dan rasanya tak masuk diakal, makanya ini semua pasti karena Tuhan, bukan karena ibu saya saja.

Pertama-tama saya sebagai anak yang sederhana bisa masuk ke sekolah Eropa, bukan sekolah Indo atau jawa tapi Eropa yang biasnaya hanya top people yang bisa masuk.  Biasanya orang yang sangat terpilih yang bisa masuk dan anehnya saya bisa masuk kesitu.
Karena miskin tiap kali harus naik bis, dari Sawah Lunto di Pasar Rumput ke jalan Gunung Sahari. Ibu saya menyisihkan uang untuk saya bisa naik bis. Tapi saya memilih jalan kaki, uangnya saya kembalikan pada ibu. Sejak saya umur 6 tahun, jalan kaki dari Pasar Rumput sampai Gunung Sahari setiap hari. Ada waktunya dimana sekolah sangat sulit karena brudernya menentukan sehari harus 2x ke sekolah. Saya tidak mampu untuk jalan bolak balik sehingga memilih tinggal di sekolah atau menunggu di rumah teman sampai sore baru ke sekolah lagi. Tetapi luar biasa, uang sedikit yang diberikan ibu selalu saya kembalikan, yang  luar biasa hampir tiap hari saya menemukan uang di jalan. Bukan uang receh, tapi uang kertas, saya selalu jalan dengan menunduk ke jalan. Hampir setiap hari saya dapat uang, darimana datangnya uang itu? Maka saya sangat percaya itu datang dari Tuhan.

Di sekolah saya sangat alim, sangat pandai. Saya diberkati otak yang luar bisa oleh Tuhan.  Setiap tahun saya dikasih buku setumpuk, saya baca 1 minggu selesai. Dalam setahun saya masih ingat semua yang saya baca. Saking pintar dan alim nya saya, semua orang menganggap kalau besar nanti saya pasti jadi pastor. Kemudian hari saya bertemu teman-teman sekolah di Belanda, mereka heran dan bertanya kok gak jadi pastor.

Perjalanan karir saya juga luar biasa, selalu lulus bukan terbaik di kelas tapi di sekolah bahkan terbaik di Indonesia. Tamat SMA saya merupakan murid lulusan terbaik di Indonesia dengan nilai ijasah 10 semua. Tetapi saya tidak pernah sekolah musik atau lukis, tidak bisa masuk pramuka walaupun ingin sekali, karena ibu tidak mampu membiayai.

Saya sekolah di ITB, kurikulum 7 tahun bisa saya selesaikan dalam waktu 4 tahun. Setiap liburan saya berlayar di kapal asing, kapal Belanda, Inggris, Jerman, Perancis. Walaupun demikian saya tetap bisa selesai lebih cepat dari siapapun di ITB.  Begitu selesai kuliah, saya diminta jadi dosen. Setelah 3 bulan mengajar diminta menjadi dirjen maritim di usia 23 tahun dalam era bung Karno. Di Belanda saya dapat kemungkinan sekolah, lalu saya minta berhenti menjadi dirjen tetapi tidak diijinkan karena dibutuhkan katanya.

Karir saya luar biasa saat bersekolah di Belanda lalu saya masuk IBM. Waktu itu saya diperebutkan antara IBM dan Philips, tetapi saya  memilih IBM. Disana sangat sukses, sempat di beberapa negara di IBM. Semua aneh, demikian juga karier yang bisa saya capai sebagai anak Indonesia yang kecil. Kalau anda melihat 70 tahun begini saya masih tampak muda,  apalagi usia 20 tahun saya dikira anak kecil, orang-orang tidak percaya kalau saya insinyur.

Saya sukses luar biasa tapi berbarengan dengan kesuksesan itu saya kehilangan iman karena di Belanda tidak ada yang khusyuk ke gereja. Waktu itu setiap kali diedarkan kolekte, saya kasih 2.5 gulden, saya dimarahi karena harus kasih setalen. Disana ada gereja yang pertama kali pakai musik pop. Karena saya terbiasa pakai musik Gregorian, maka  kekhusyukan hilang, dan ngantuk hilang, imanpun juga hilang. Apalagi romo, suster dan bruder disana keduniawiannya makin tebal.  Kadang saya kaget, di pesta ada orang memperkenalkan diri: saya suster. Lho kok suster ada di pesta? Ini beda sekali sehingga saya kehilangan iman, tetapi tetap percaya pada Tuhan, tetap sembahyang karena ini komunikasi dengan Tuhan. Tetapi saya tidak pergi kegereja lagi.

Kemudian terjadi peristiwa-peristiwa yang sangat membangun iman saya. Suatu waktu rumah kami yang cukup besar di Bogor dirampok. Coba bayangkan: dirampok oleh 25 orang bersenjata lengkap. Mereka datang selama 5.5 jam sampai satpam-satpam sudah berantem habis-habisan. Rumah seperti tempat pemotongan hewan, darah ada di mana-mana tapi para perampok tak bisa masuk ke dalam rumah. Di dalam ada istri, anak dan tamu, kami semua melihat para perampok setengah mati mau masuk.  Padahal pintu terbuka tapi mereka tidak bisa masuk!  Maka saya anggap ini adalah Tuhan Yesus yang membantu. Tetangga diteriaki pakai speaker: Rampok! tak ada yang datang. Polisi juga tak datang ketika ditelpon. Setelah kejadian itu teman-teman bilang: kalau sama polisi jangan bilang rampok tapi ”judi liar”, sedangkan dengan tetangga jangan bilang rampok tapi bilang ”kebakaran”. Pasti mereka cepat datang.

Kemudian kejadian ini terjadi tahun 1994, waktu itu ada kakak saya yang selebriti, sering pesta kemana-mana. Dia datang pada saya dan saya bertanya tahun ini mau pesta ke mana. Ia bukan katolik tetapi dia mau ke Sendangsono, karena ada penampakan Bunda Maria. Bukan katolik? selebiriti mau ke Sendang Sono naik bis? puteri saya jawab “pa, kita mau ikut”. Saya pernah dengar tentang Sendangsono tetapi tidak pernah ingin ikut. Sendang Sono 1 jam jauhnya dari Yogya. Kami memilih naik pesawat sampai Yogya baru naik mobil ke Sendangsono.

Konon waktu itu bunda Maria akan tampil pada perayaan tahun baru, artinya jam 12 malam, tapi jam 7 pagi sudah harus menunggu di sana. Kalau di gereja duduk satu jam saja sudah lama, ini kok dari jam 7 pagi menunggu penampakan sampai tengah malam? Akhirnya setelah kompromi dengan kakak  saya jam 9  pagi kita  baru tiba di sana. Kakak saya bilang: kamu kok tidak beriman. Anak saya dimintanya menuliskan doa Bapa kami dan Salam Maria. Dia bahkan siapkan senter untuk membaca doa itu, sekarang dia sudah jadi katolik. Dalam kesempatan itu terjadi peristiwa yang membuat saya berubah. Tiba-tiba ada penampakan, istri saya bilang lihat seluruh langit sudah menjadi emas tetapi saya malah melihat berlian.

Ada guru les piano puteri saya yang kawin dengan sorang sarjana tamatan Jerman. Dia orang Indonesia, arsitek yang cukup kaya, mau naik bis ke sana ikut dengan istri, anak dan mertua. Ketika kami semua ribut penampakan itu, dia tak melihat apa-apa. Ketika seluruh lembah dipenuhi sekitar 40.000 orang banyaknya melihat, dia malah tidak melihat apa-apa. Jam 3 sore ketika penampakan pertama, dia tidak melihat malah pergi makan soto. Penampakan muncul lagi jam 4, orang yang punya warung lari sambil menggendong anaknya lalu tiarap. Dia jalan lewat patung Bunda Maria, dengan nada menantang dia bilang: kalau kau benar ada, tunjukkan padaku. Dan dia benar-benar melihat penampakan Bunda Maria, dia pingsan bahkan jatuh berguling ke lembah.

Di situ saya sadar betapa dosa saya begitu banyak, sejak itu saya kembali ke gereja. Waktu menikah kami berlainan agama sehingga kami menikah di catatan sipil. 21 tahun kemudian, istri saya menjadi seorang Katolik dan kami kawin lagi. Itu adalah titik balik iman saya. Sekarang rasanya tak mungkin saya tidak ke gereja. Kalau dulu tidak mungkin saya ke gereja, saya bersyukur sekarang istri saya Katolik. Malah dia lebih katolik daripada saya, menantu saya yang tadinya belum katolik juga menjadi Katolik dan lebih katolik daripada anak saya, putri saya juga begitu. Semua masuk katolik.

Setelah penampakan itu saya menjadi lebih sadar, karya saya bukannya berkurang tapi makin hebat. Di KADIN saya adalah ketua penanaman modal, ketua perdagangan internasional, asean KADIN, ketua KADIN Asia Pacific,  juga Amerika Latin yang diangkat oleh pak Harto sendiri.

Saya anak biasa, tak masuk dalam parpol manapun sampai sekarang, saya tak punya network orang-orang yang hebat tapi saya kok selalu luar biasa bisa ketemu pak harto 5 kali untuk minta tolong. Saya nekad orangnya, kalo mandeg saya naik terus sampai ke pak Harto. Tadi ada perkataan bisnis kotor. Saya punya saksi hidup: tak pernah menyogok siapapun dan tak pernah disogok siapapun! Tetapi saya bisa besar, bisa sukses tanpa menyogok siapapun dan tanpa disogok siapapun. Pernah dalam talkshow RCTI dihadiri oleh saya dan ketua KPK. Sebagai bisnisman saya ditanya apakah tidak terganggu dengan adanya KPK, saya sama sekali tidak merasa terganggu, lha karena tidak pernah menyogok.

Saya ditunjuk jadi penyelenggara KTT ASEAN pertama diberi waktu 4 bulan dengan tidak diberi uang sesenpun. Hadir dari16 negara  sebanyak 1000 pengusaha di Bali. Sebelumnya belum pernah ada event seperti ini, tetapi saya bisa lakukan bahkan masih untung juga. Kuncinya gampang, minta sponsor ke seluruh negara.

Ketika itu yang mengundang para kepala negara malah bukan ibu Mega, tetapi saya karena bu Mega takut dan malu kalau ditolak. Jadi semua kepala negara saya yang mengundang dan herannya semuanya confirm hadir ! Saya dekat dengan seluruh presiden Indonesia. Saya dekat dengan sekitar 30 kepala negara dan bahkan mendapatkan gelar bangsawan dari Thailand. Ini semua dari Tuhan. Setiap kali ada masalah, solusi datang dari Tuhan. Saya tidak pernah mengalami kebangkrutan, tidak pernah sakit luar biasa. Makanya ketika sharing banyak orang sakit, lalu sembuh dan menjadi insaf. Saya tidak begitu. Mungkin malah saya bisa lupa diri karena sukses terus. Makin lama makin sukses. Ini karena saya anak emas tuhan.

Darimana itu?
Gampang saja, ora et labora, dari kecil juga kita pernah dengar. Kita terjemahkan doa dan kerja, tapi banyak yang tak melaksanakan. Ada yang hanya berdoa saja dan tak bekerja itu percuma. Harus doa dan bekerja! Doa penting karena berkomunikasi dengan Tuhan, jadi  sangat penting. Kalau berdoa orang disuruh minta ini dan itu, tetapi saya bilang Tuhan mahatahu. Tuhan tahu persis apa yang saya butuhkan. Saya berdoa : Tuhan terimakasih atas semua yang telah diberikan pada saya. Saya tidak perlu minta, pasti Tuhan tahu saya perlu apa.

Istri saya pernah novena minta BMW, dan ia dapatkan bukan dari saya tapi dari undian. Terus mobil itu meskipun hadiah, harus bayar pajak. Dia bilang: Bunda Maria saya dikasih kado kok harus bayar pajak? Tiba-tiba panitia mau menanggung pajak. Terus karena hasil novena maka diberi nomor polisi F-9, F untuk Bogor, tak ada embel-embel lain, jadi kalau kesaksian istri saya punya lebih banyak yang bisa diceritakan.

PERGILAH KAU DIUTUS
Saya tidak pernah mempengaruhi orang untuk menjadi katolik tapi dengan cara hidup saya orang lain akan melihat dan  lebih meyakinkan mereka ternyata orang katolik itu begini.

DHL
Saya mulai dengan modal 5 juta rupiah itupun dicicil sekarang incomenya  satu trilyun. Saya ditanya bagaimana dapat DHL. Saya balik bertanya bagaimana DHL bisa dapat saya? Mentos juga begitu. Jawaban investor: kamu kira saya ke Indonesia cari teknologi permen? saya punya teknologi, saya juga punya investor duit. Saya hanya ingin seorang partner yang bisa diandalkan, yang bisa meyakinkan saya, bisa sukses dan bisa membuat saya tidur nyenyak. Termasuk pembangunan bandara Sukarno-Hatta, pihak Perancis yang datang pada saya. Saya juga diminta untuk membantu di tambang emas, permen van-melle dsb. Ini semua bukan karena saya serakah dan tidak fokus, tapi dari pihak luar  yang datang meminta saya jadi partner mereka.
Apa yang saya berikan merupakan dorongan dari saya untuk berbagi semua berkat, keahlian, kepandaian, pengalaman yang saya peroleh dari Tuhan harus saya amalkan pada orang lain. Saya akan mengakhiri kesaksian saya dengan doa. Marilah kita berdoa bersama untuk mensyukuri berkat-berkat Tuhan dalam kehidupan kita.

Bapa,
Kala langit menceritakan kemuliaanMU dan cakrawala menceritakan pekerjaan tanganMU
Kala hari meneruskan berita itu kepada hari dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar tetapi gema mereka terpancar ke seluruh dunia menyatakan bahwa  Engkau sungguh mulia Tuhan.
Engkau merenda kehidupan kami dengan demikian ajaib dari setiap bagian baik yang kecil maupun yang besar,  baik yang pahit maupun manis,  baik yang  membuat airmata mengalir karena sukacita atau duka, kesemuanya itu hanya untuk  menunjukkan kemulianMU yang tak ada taranya.
Tak akan pernah semur hidup kami berhenti mengucapkan syukur karena ternyata kami semua sebagai anak Emas yang kau tempa sedemikian rupa boleh merasakan cintaMU yang luar biasa.
Bukakan hati dan pikiran kami agar Roh KudusMU sendiri yang membimbing kami dalam perziarahan hidup didunia yang fana ini, biarlah hanya Engkau saja ya Jesus yang bekerja dalam seluruh aspek kehidupan kami.
Akhirnya kami serahkan seluruh hidup kami kedalam tanganMU karena hanya Engkaulah Sang pemimpin hidup kami kini dan selamanya.
Amien

 Sumber: http://ratnaariani.com/2010/02/03/anak-emas-tuhan/

 

Beranda Mukjizat


Tidak ada komentar: